Dialog Bersama Pemerintah, Andik Harapkan : Sekolah Formal di Kota Kupang, 22 Juli 2020


NTT: JEJAK HUKUM INDONESIA-com. Salah seorang perwakilan anak didik  yang sedang menjalani pembinaan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Klas 1 Kupang, MZ yang dipercaya beraudiens dengan perwakilan pemerintah dalam sesi temu anak virtual 2020 meminta perhatian pemerintah untuk dapat menyiapkan sekolah formal di LPKA Klas 1 Kupang.

Hal ini disampaikan oleh MZ ketika mewakili teman-temannya beraudiens dengan perwakilan dari kementerian pendidikan Nasional pada Rabu, 22 Juli 2020. Menurutnya, belum tersedianya sekolah formal di LPKA Klas 1 Kupang ini menyebabkan anak-anak yang pernah menjalani pembinaan setelah keluar mereka enggan kembali untuk belajar.

Memang benar di dalam LPKA ini tersedia kejar paket oleh salah satu PKBM yang selama ini aktif mendidik kami
Namun fakta yang selama ini ditemui, begitu anak bebas mereka enggan untuk kembali bersekolah di sini karena ini hanya kejar paket, bukan sekolah formal sebagaimana yang tersedia di luar sana.” Ujar MZ.

Oleh karena itu, mewakili teman-temannya, ia berharap apa yang disampaikannnya dapat ditindaklanjuti oleh pemerintah.

Sebagaimana terpantau, diskusi virtual ini diwakilkan kepada 29 anak yang berasal dari berbagai kalangan yang tersentuh program peduli di beberapa provinsi di Indonesia.

 Dalam dialog ini mereka berkesempatan untuk menyampaikan harapan mereka kepada perwakilan kementerian Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan Anak, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Pembangunan Manusia & kebudayaan serta kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI.

Terpisah kepala LPKA klas 1 Kupang, Tommi Hendri, Bc.Ip.,S.Sos., mengapresiasi puncak perayaan hari anak meski harus digelar secara virtual. “Saya mengapresiasi stakeholder dalam hal ini PKBI NTT yang telah bersedia terlibat untuk mendukung anak-anak yang selama ini menjalani pembinaan di LPKA lewat program peduli.

Saya juga mengucapkan terima kasih karena anak-anak mendapatkan kesempatan untuk langsung menyuarakan harapan mereka kepada pemerintah.”

Sebelumnya, puncak perayaan hari anak nasional 2020 kali ini digelar secara virtual dengan menghadirkan sejumlah anak dari beberapa provinsi di Indonesia. Sekitar 500 anak yang tersebar di 50 kabupaten/kota di beberapa provinsi di Indonesia turut dalam kegiatan temua anak peduli virtual 2020 yang digelar selama 2 hari, tanggal 21-22 Juli 2020.

Pada hari pertama anak menyaksikan tayangan video cerita dan harapan anak dari ujung barat hingga Timur Indonesia, dan di hari kedua anak berkesempatan untuk berdialog dengan pemerintah.  (HM)

Baca juga