HEADLINE

BI PERWAKILAN NTT MENGGELAR TALKSHOW PARIWISATA DAN TEMU RESPONDEN 2021

KUPANG;Jejakhukumindonesia.com,BI Perwakilan NTT menggelar Talkshow Pariwisata dan Temu Responden pada Rabu, 17/11/21) di Aula BI NTT.

Temu Responden dan Talkshow Pariwisata 2021 dengan tema “Reviving Super Priority Tourism Destination (DPSP) and MSMEs (Micro, Small and Medium Enterprises) Post COVID-19 : Perspective for East Nusa Tenggara.”

Pelaksanaan Kegiatan Temu Responden dan Talkshow Pariwisata ini bertujuan untuk,  menjalin hubungan baik sebagai bentuk apresiasi kepada responden survei dan liaison yang telah bersinergi  khususnya menjaga kontinuitas data dan informasi dan dalam rangka mendukung pemulihan pariwisata Provinsi NTT pasca COVID-19.

Dalam kegiatan ini juga akan dilakukan launching komododata.id sebuah platform online database internal terintegrasi  sebagai sarana penyimpanan dan pengolahan data dan informasi secara lengkap  terstruktur komprehensif  dan valid demi mendukung kegiatan advisory Bank Indonesia.

Hadir anggota Komisi XI DPR RI Ahmad Yohan, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho, Kepala Departemen Regional Bank Indonesia, yang dalam hal ini diwakili oleh Kepala Grup Operasionalisasi Kebijakan Utama Departemen Regional Suryono, para Kepala Satuan Kerja Bank Indonesia, Kepala Kantor Wilayah DJPb Prov. NTT Catur Aryanto Widodo, Kepala Biro Perekonomian dan Administrasi Pembangunan SETDA Provinsi NTT  Dr. Lerry Lupidara, para Kepala OPD setda  Provinsi Nusa Tenggara Timur, Para Pimpinan Instansi/Lembaga Vertikal/BUMN dan BUMD di Provinsi NTT, Vice President of Management Accomodation & Xperience Traveloka John Safenson, Direktur Pemasaran Pariwisata BPOLBF Raisa L. Niloperbowo,
Kepala ASITA Prov. NTT Abednego Frans, Responden, Surveyor, Para Pelaku Usaha dan Penggiat UMUM.

Dalam sambutan mengawali kegiatan, kepala BI Perwakilan NTT I Nyoman Ariawan Atmaja mengatakan,

“Kehadiran Bank Indonesia sebagai Bank Sentral dalam perekonomian Indonesia memiliki tujuan tunggal yaitu mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah baik melalui harga barang dan jasa maupun terhadap nilai tukar mata uang negara lain.”

Hal ini dilakukan Bank Indonesia, lanjut Nyoman,  dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang sehat berkelanjutan dan inklusif serta menjaga tingkat inflasi yang rendah dan stabil.

“Demi mencapai tujuan tunggal tersebut  Bank Indonesia memiliki fungsi advisory kepada Pemerintah untuk menyusun rekomendasi
kebijakan pengembangan ekonomi dan keuangan daerah, terutama dalam rangka mendorong percepatan pemulihan ekonomi.” Papar Nyoman.

Pandemi COVID-19 menimbulkan berbagai dampak negatif yang signifikan hingga mengakibatkan krisis kesehatan dan ekonomi
tidak terkecuali di Provinsi NTT.

Aktivitas ekonomi tertahan dengan
diberlakukannya pembatasan aktivitas masyarakat sehingga banyak pelaku usaha dan sektor produktif yang terkena dampak
langsung pandemi ini.

“Salah satu sektor prioritas yang paling terdampak pandemi adalah Sektor Pariwisata  dengan kinerja lapangan usaha akomodasi dan makan minum pada tahun 2020 terkontraksi
hingga 26,92% (yoy)  melambat dibandingkan dengan tahun 2019 yang tumbuh sebesar 5,99% (yoy).” Ujar Nyoman.

Sehingga vaksinasi sebagai game changer terhadap pelaku pariwisata terus dilakukan oleh Pemerintah ditengah percepatan pembangunan infrastruktur dalam mendukung
pengembangan pariwisata Prov. NTT sebagai prime mover Pada triwulan III tahun 2021 sektor pariwisata mulai menunjukkan pemulihan sehingga mampu tumbuh sebesar 7,
17% (yoy) didorong oleh meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan  tumbuhnya kredit akmamin serta optimisme masyarakat yang terus membaik.

Untuk itu perlu dilakukan sinergi antar lembaga  optimalisasi peran seluruh pihak  dan juga keterlibatan pelaku usaha dan UMKM untuk mendukung upaya perbaikan pariwisata dalam mengakselerasi pemulihan ekonomi secara berkelanjutan di Provinsi NTT.

Oleh sebab itu, dalam rangka pemulihan sisi supply dan demand pariwisata pasca COVID-19 kami mengajak pemerintah, perusahaan teknologi dan Asosisasi untuk menyelenggarakan Talkshow Pariwisata ini  agar bersama-sama mempromosikan Labuan Bajo  meningkatkan kapasitas dan kemitraan pelaku usaha melalui ekosistem digital untuk
mempercepat transformasi digital UMKM di Provinsi NTT khususnya sektor Pariwisata.

“Demi mencapai tujuan kegiatan ini,  maka kita akan bersama-sama berdiskusi dengan seluruh narasumber yaitu BPOLBF, ASITA, dan Traveloka yang akan dipandu oleh moderator dari Grab Indonesia untuk mengidentifikasi tantangan strategi program pariwisata NTT
dan Labuan Bajo dalam mendukung pemulihan pariwisata dengan melibatkan UMKM.” Ajak Nyoman.

Melalui rangkaian kegiatan Temu Responden dan Talkshow Pariwisata ini, lanjutnya, “Kami mengajak Pemerintah  Asosiasi Pelaku
Usaha Perusahaan Teknologi dan Pelaku USaha untuk bersama – sama bersinergi untuk mengetahui dan terlibat langsung dalam program pemulihan pariwisata dan UMKM
pasca COVID-19 di Provinsi Nusa Tenggara Timur khususnya Labuan Bajo I agar perekonomian Provinsi Nusa Tenggara
Timur tumbuh tinggi  berkelanjutan dan inklusif  Izinkan kami sedikit mengutip dari United Nations World Tourism Organization (UNWTO) bahwa priorities for tourism recovery
pasca COVID-19 membutuhkan:
-Pemulihan kepercayaan dari wisatawan lewat safety dan
security,
-Kolaborasi sektor publik dan swasta untuk meningkatkan efisiensi pembukaan pariwisata
-Harmonisasi dan Koordinasi protokol dan prosedur kesehatan,
-. Menambahkan value dari pelaku usaha lewat teknologi
-Serta Inovasi dan Sustainability yang terus dibangun pada era new normal.

“Semoga upaya yang telah kita lakukan dapat
mendukung pemulihan ekonomi di Provinsi NTT termasuk pariwisata dan UMKMnya.” Ujar Nyoman berharap.

Selanjutnya, Trisno Nugroho selaku Kepala Perwakilan BI Provinsi Bali turut memaparkan upaya BI Denpasar dalam pemulihan ekonomi masyarakat, sedangkan Ahmad Yohan selaku Anggota Komisi XI DPR RI menyampaikan Opening Remark sekaligus membuka acara serta Suryono selaku Kepala Grup Operasionalisasi Kebijakan Utama
Departemen Regional sebagai  Keynote speech dalam membuka talkshow pariwisata.
(jh)

*Sp humas BI Kpa NTT*

 

Baca juga