- #
- #PD
- #PDUI#
- Andre Lado
- AURI
- Baksos
- Bansos
- BEDA BUKU
- BI
- BISNIS
- BUMN
- Daerah
- DAMKAR
- DANA DESA
- DPP MOI
- Dprd kota
- DPW MOI Provinsi NTT
- EKONOMI
- ekonomi/kemasyarakatan
- ekonomi/kesehatan
- Ekonomi/kreatif
- HUKRIM
- HUKUM
- HUKUM.
- HUT
- HUT RI
- HUT TNI
- KAMIJO
- KEAMANAN DAN KETERTIBAN
- KEBERSIHAN
- kerja sama
- Kerja sama pemkot
- KERJA SAMA PEMPROV & TNI
- KERJA SAMA PEMPROV DAN TNI
- KESEHATAN
- KESHATAN
- KOMSOS
- komsos TNI
- KOPERASI
- KUNKER
- KURBAN
- MILITER
- MOI NTT
- NASIONAL
- NASONAL
- OLARAGA
- OLARAGAH
- OPINI
- PARAWISATA
- Pelantikan MOI NTT
- pelantikan/karantina
- PEMERINTAH
- Pemkot
- PEMKOT BEDA RUMAH
- PEMKOT DAN TNI
- Pemprov NTT
- pend
- PENDIDIKAN
- perhub
- PERKARA
- pers ntt
- peternakan
- PKK
- PKK KOTA
- PKK KOTA KUPANG
- PMI
- POLDA NTT
- POLITIK
- POLRI
- pramuka
- PROFIL
- pwoin
- pwoin ntt
- PWOIN-NTT
- Rasional
- REGIONAL
- RELIGI
- Ripiah
- SERBA-SERBI
- SEREMONIAL
- TMMD
- TNI
- TNI-POLRI
- TNI/POLRI
HEADLINE
Peringati Sumpah Pemuda ke-96, Pj. Wali Kota Kupang Ajak Pemuda dan Pelajar Bangun Bangsa dan Jaga Kebersihan Lingkungan
Gubernur NTT Dorong Civitas Akademika UPG 1945 berpikir Melampaui Batas Diri
KUPANG ;Jejakhukumindonesia.com,Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) mendorong segenap Civitas Akademika Universitas Persatuan Guru (UPG) 1945 NTT untuk berpikir out of the box (berpikir melampaui batasan diri, red), agar dapat membangun lembaga UPG 45 menjadi lebih baik dan membantu pemerintah dalam mengatasi berbagai permasalahan di NTT.
Hal tersebut disampaikan VBL saat memberikan kuliah umum terbatas di aula lantai III Kampus UPG 1945, pada Senin (22/11/21).
"Mahasiswa dan civitas akademika UPG 1945 harus berpikir out of the box. Artinya menggunakan cara pikir dan cara kerja yang baru, karena cara berpikir lama sudah tidak muat lagi. Jadi, harus pake (pakai) box yang baru, agar dapat membangun kampus UPG 1945 ini dan NTT menjadi lebih baik," tegas VBL.
Menurutnya, bila bicara tentang sustainability, maka rantai nilai menjadi penting. Ia menjelaskan bahwa agar suatu pemerintahan atau kampus atau lembaga bisa bertahan, maka orang-orang yang ada di dalam lembaga itu dan yang menjalankan lembaga itu (UPG 45, red) harus bisa menganalisis rantai nilai.
Ia mencontohkan rantai nilai pada komoditi jagung. Menurutnya banyak rantai nilai jagung yang putus; mulai dari pengolahan lahan sampai panen. Hal ini disebabkan karena manusia atau SDM manusia yang mengelolanya kurang kompeten sehinga untuk tanam jagung saja, banyak rantai nilai yang harus disuplai dari luar (luar NTT, red) yakni bibit jagung, pupuk, dan sebagainya.
Hal tersebut menurutnya, menunjukan kebergantungan kita pada pihak lain. "Itu artinya kita bergantung pada pihak lain. Kalau bergantung, maka ekonomi kita akan menjadi buruk," tandasnya.
Terkait dengan kompetensi yang dimaksud, Gubernur VBL pun mendorong mahasiswa UPG 45 untuk melakukan riset sesuai dengan kebutuhan masyarakat NTT, dan mengaplikasikan ilmu tersebut dalam bentuk konkrit yakni produk yang bisa dirasakan masyarakat. "Ilmu yang ada di kepala itu harus diwujudkan dalam hal konkrit, misalnya produk, kebijakan, dan lain-lain jangan hanya abstrak di kepala,"pintanya.
Sementara itu, Ketua Badan Penyelenggara Harian (BPH) UPG 45, Dr.Samuel Haning, SH,MH selaku moderator kuliah umum tersebut mengungkapkan rasa bangganya, karena UPG 45 merupakan saksi bisu awal perjuangan VBL menjadi Gubernur NTT. "Tempat ini (UPG45, red) bersejarah, karena di tempat ini adalah tempat awal diskusi perjuangan VBL menjadi calon gubernur Provinsi NTT. Oleh karena itu UPG 45 berbangga hari ini bisa dikunjungi Gubernur NTT," ungkap Sam Haning dengan wajah sumringah.
Pria yang akrab disapa Paman Sam itu pun meminta, agar Gubernur VBL selaku Kepala Pemerintahan di Provinsi NTT senantiasa memberikan support pada UPG 45 agar ke depan UPG 1945 dapat terus eksis, menghasilkan generasi muda NTT yang berkualitas.