Korem 161/Wira Sakti Gelar Sosialisasi Pembinaan Ketahanan Pangan


KUPANF;Jejakhukumindonesia.com,Korem 161/Wira Sakti menggelar sosialisasi Pembinaan Ketahanan Pangan di wilayah Korem 161/WS Tahun 2022 dengan menggandeng Dinas Pertanian dan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) di Aula Sudirman Makorem 161/WS Jln. W.J. Lalamentik, Oebufu, Kota Kupang, Rabu (25/05/22).


Kegiatan ini dihadiri oleh Kasiter Kasrem 161/Wira Sakti Kolonel Inf Seniman Zega, S.H., para Pasiter dari seluruh Kodim jajaran Korem 161/WS. Sosialisasi Program Pembinaan Ketahanan Pangan Korem 161/WS TA. 2022 dengan Tema : *"Mewujudkan Binter dalam Pemulihan Ekonomi dan Reformasi melalui Pembinaan Ketahanan Pangan di Wilayah"* yang dalam kegiatan tersebut dihadirkan 1 orang narasumber yaitu Kepala Bidang Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Provinsi NTT Bapak Abraham Letik dan didampingi oleh Bapak Iknatius Ratu, yang memberikan materi tentang penyuluhan ketahanan pangan sesuai dengan karakteristik wilayah khususnya di Nusa Tenggara Timur.


Sementara itu dalam sambutan Komandan Korem 161/WS Brigjen TNI Iman Budiman, S. E., yang dibacakan oleh Kasiter Kasrem 161/Wira Sakti Kolonel Inf Seniman Zega, S.H. menyampaikan, "selamat datang kepada Tim Penyuluh dari Pertanian Provinsi NTT, terimakasih atas kehadirannya untuk memberikan materi penyuluhan bagi kami para peserta Sosialisasi Program Pembinaan Ketahanan Pangan Korem 161/Wira Sakti". 


"Pangan merupakan komoditas penting dan strategis bagi Bangsa Indonesia mengingat pangan adalah kebutuhan dasar manusia yang harus dipenuhi oleh pemerintah dan masyarakat secara bersama-sama. Pemerintah melalui para pelaku pertanian melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan ketahanan pangan secara terus menerus. Namun hal ini belum berjalan secara maksimal mengingat pertambahan jumlah penduduk Indonesia selalu lebih cepat dibandingkan dengan produksi pangan, sehingga kebutuhan pangan di Indonesia akan selalu kurang, terlebih dengan adanya Pandemi Covid-19 yang melanda hampir di seluruh belahan dunia tak terkecuali Indonesia sehingga kebutuhan pangan tentunya akan semakin meningkat", ungkapnya.


"Oleh karena itu, peningkatan pembinaan ketahanan pangan perlu dilakukan oleh semua pihak salah satunya dengan memberdayakan satuan-satuan TNI AD di wilayah yang merupakan salah satu tugas TNI Angkatan Darat (AD) dengan melaksanakan pemberdayaan sumber daya alam dan sumber daya buatan di darat yang bertujuan untuk membantu pemerintah menyiapkan potensi nasional menjadi kekuatan pertahanan negara melalui penyelenggaraan binter dengan metode Pembinaan ketahanan wilayah dengan tujuan untuk mewujudkan kekuatan pertahanan aspek darat, baik yang menyangkut wilayah pertahanan maupun kekuatan pendukung guna menangkal setiap ancaman dan gangguan yang membahayakan kedaulatan dan keutuhan wilayah NKRI serta menyiapkan potensi sumber daya alam dan buatan khususnya ketahanan pangan wilayah", kata Danrem.


" Selanjutnya, tugas TNI AD dalam operasi Militer Selain Perang (OMSP) yaitu membantu tugas Pemerintahan di daerah melalui fungsi utama pembinaan teritorial dengan Babinsa sebagai ujung tombak satkowil untuk terus bersama-sama dengan rakyat mengatasi permasalahan yang ada di wilayah masing-masing termasuk di bidang pertanian guna melaksanakan pemberdayaan wilayah pertahanan di darat, terutama yang terkait dengan penyiapan potensi Sumber Daya Alam (SDM) dan buatan khususnya ketahanan pangan wilayah. Dalam pelaksanaannya TNI AD melakukan pembinaan ketahanan pangan dengan memanfaatkan sumber daya manusia dan sumber daya alam buatan secara efektif, efisien, ramah lingkungan dan secara berkelanjutan", pungkasnya.

Kepala Bidang Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Provinsi NTT Bapak Abraham Letik memaparkan program kegiatan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT yaitu "pada tahun 2022 kegiatan pengembangan hortikultura lebih difokuskan di lokasi pariwisata kawasan Fatumnasi dengan komoditas jeruk Keprok So’e seluas 10 HA yang dilaksakan oleh 5 (lima) kelompok tani masing-masing 2 HA. Kegiatan dari Dinas Pertanian pada tahun 2022 sangat terbatas dikarenakan dana untuk pengembangan hortikultura juga terbatas".


Lanjut Abraham, "kegiatan pekarangan pangan Lestari pengembangan komoditas hortikultura juga di laksanakan melalui kegiatan Pekarangan Pangan Lestari (P2L) yang dilaksanakan dalam rangka mendukung program pemerintah untuk penanganan daerah prioritas intervensi stunting dan kemiskinan. Kegiatan ini dilakukan melalui pemanfaatan lahan pekarangan, lahan tidur dan lahan kosong lainnya, sebagai penghasil pangan dalam memenuhi pangan dan gizi dalam rumah tangga serta berorientasi pasar untuk meningkatkan pendapatan rumah tangga. Potensi lahan pekarangan yang luas di wilayah Provinsi NTT masih belum dimanfaatkan secara optimal sebagai salah satu areal pertanaman aneka komoditas pertanian, khusunya Hortikultura sebagai sumber penyedia bahan pangan", ungkap Abraham.

Hadir pada kegiatan Sosialisasi Pembinaan Ketahanan Pangan di jajaran Korem 161/Wira Sakti terdiri dari para Perwira, Bintara dan Tamtama Makorem sejumlah 22 orang, Balak Ajudam sejumlah 22 orang dan para Pasiter dari Kodim jajaran serta Babinsa sejumlah 28 orang.

( *Penrem* )

Baca juga