- #
- #PD
- #PDUI#
- Andre Lado
- AURI
- Baksos
- Bansos
- BEDA BUKU
- BI
- BISNIS
- BUMN
- Daerah
- DAMKAR
- DANA DESA
- DPP MOI
- Dprd kota
- DPW MOI Provinsi NTT
- EKONOMI
- ekonomi/kemasyarakatan
- ekonomi/kesehatan
- Ekonomi/kreatif
- HUKRIM
- HUKUM
- HUKUM.
- HUT
- HUT RI
- HUT TNI
- KAMIJO
- KEAMANAN DAN KETERTIBAN
- KEBERSIHAN
- kerja sama
- Kerja sama pemkot
- KERJA SAMA PEMPROV & TNI
- KERJA SAMA PEMPROV DAN TNI
- KESEHATAN
- KESHATAN
- KOMSOS
- komsos TNI
- KOPERASI
- KUNKER
- KURBAN
- MILITER
- MOI NTT
- NASIONAL
- NASONAL
- OLARAGA
- OLARAGAH
- OPINI
- PARAWISATA
- Pelantikan MOI NTT
- pelantikan/karantina
- PEMERINTAH
- Pemkot
- PEMKOT BEDA RUMAH
- PEMKOT DAN TNI
- Pemprov NTT
- pend
- PENDIDIKAN
- perhub
- PERKARA
- pers ntt
- peternakan
- PKK
- PKK KOTA
- PKK KOTA KUPANG
- PMI
- POLDA NTT
- POLITIK
- POLRI
- pramuka
- PROFIL
- pwoin
- pwoin ntt
- PWOIN-NTT
- Rasional
- REGIONAL
- RELIGI
- Ripiah
- SERBA-SERBI
- SEREMONIAL
- TMMD
- TNI
- TNI-POLRI
- TNI/POLRI
BADAN EKSEKUTIF MASISWA NUSANTARA DAERAH NTT MENDUKUNG DINAS P3A KABUPATEN TTS,DALAM PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KASUS KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DAN ANAK
KUPANG;Jejakhukumindonesia.com,Badan Eksekutif Mahasiswa Nusantara wilayah NTT berkolaborasi dengan Posko Perjuangan Rakyat kabupaten Timor Tengah melakukan audiensi bersama Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak ( Dinas P3A) Kabupaten TTS dalam rangka membangun kerja sama dalam melakukan penanganan dan pencegahan terhadap kekerasan terhadap perempuan dan anak pada, Jumat (24/06/2022).
Diskusi yang dilakukan di ruang aula kantor Dinas P3A tersebut berjalan sangat baik dan penuh keakraban dalam nuansa silahturahmi tersebut.
Kepala Dinas P3A kabupaten Timor Tengah Selatan, Linda Fobia dalam kesempatan tersebut mengapresiasi kehadiran aliansi BEMNus NTT dan Pospera TTS yang telah berkunjung berdiskusi dan saling memberikan pandangan secara langsung guna mencegah terjadinya kekerasan terhadap perempuan dan anak di kabupaten Timor Tengah Selatan yang diketahui cukup urgen.
“Kami sangat mengapresiasi kehadiran adik-adik mahasiswa dari BEM Nusantara wilayah NTT dan Pospera TTS untuk saling memberikan pandangan untuk mencegah terjadinya kekerasan terhadap perempuan dan anak”, ujarnya.
Disampaikan bahwa dalam beberapa bulan terakhir kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak yang ditangani sebanyak 48 kasus dan diantaranya 16 kasus tersebut terjadi pada anak-anak.
“Sejauh ini kita menangani 48 kasus dan 14 diantaranya adalah kasus persetubuhan yang korbannya adalah anak-anak”, ujarnya.
Oleh karena kasus yang cukup urgen dan terjadi pada perempuan dan anak-anak maka pihaknya sangat membutuhkan berbagai stagholder yang berdiri di garda terdepan dalam memperjuangkan hak-hak perempuan dan anak sangat dibutuhkan kolaborasi dalam menyelesaikan persoalan demikian dan mampu memberikan efek jera kepada pelaku kekerasan.
“Harapan kami adalah bagaimana kita membangun kolaborasi kerjasama yang baik dalam melakukan kampanye stop kekerasan terhadap perempuan dan anak melalui sosialisasi dan mahasiswa atau kaum muda-mudi memiliki peran penting dalam menyampaikan dan atau mengasosiasikan dengan bahasanya mahasiswa dan anakufa sehingga mungkin akan dapat dimengerti oleh masyarakat”, ujarnya.
Ketua Pospera TTS, Yerim Fallo yang turut hadir dalam kesempatan tersebut mengapresiasi kinerja Dinas P3A dalam melakukan terobosan dalam memberikan edukasi melalui sosialisasi dan terus melakukan pendampingan terhadap korban dan berusaha bekerja sama dengan setiap komponen dalam memberikan efek jera kepada pelaku kekerasan terhadap perempuan dan anak.
“Sejauh ini kami cukup mengapresiasi kinerja dinas P3A dan kami juga sebagai mitra pemerhati kekerasan terhadap perempuan dan anak terus mendukung itu”, ungkapnya.
Akhir dari pertemuan yang dilangsungkan kurang lebih dua jam tersebut, Putra selaku Ketua BEMPT Undana dan sebagai koordinator BEM Nusantara wilayah NTT menyampaikan bahwa BEM Nusantara terkait dengan problematika akan kekerasan perempuan dan anak wilayah NTT memang bukanlah masalah baru yang kemudian cukup menggelisahkan dan memperhatinkan, dengan tren kasus yang terus meningkat di setiap tahunnya, dengan melihat kabupaten Timor Tengah Selatan penyumbang Kaskus terbanyak di NTT dengan jumlah kasus 48 kasus melihat data terakhir 2022.
Permasalah ini adalah soal masalah hak asasi manusia yang kemudian perlu menjadi perhatian serius dan ekstra dalam pengembangan dan pencegahan dari semua pihak terlebih khusus perhatian pemerintah yang menjadi ranah utama dalam penanganan tentunya dengan keterlibatan dari semua pihak untuk percepatan penekanan tren kasus, kami BEM Nusantara daerah NTT komitmen untuk mengawal isu-isu kekerasan perempuan dan anak.
“Kami sangat berterima kasih untuk ruang silahturahmi ini, kami akan berkomitmen untuk melakukan kerjasama, untuk dengan data-data lapangan yang Falid, kemudian akan kami tindak di tingkat Provinsi dan ke-Nasional dengan jaringan BEM Nusantara yang berpusat di Jakarta, dengan komitmen untuk tetap memperjuangkan setiap isu-isu NTT terkhususnya terkait kekerasan perempuan dan anak yang menjadi kegelisahan semua pihak”, tutupnya.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut, ketua BEMPT Undana sebagai Koordinator BEM Nusantara wilayah NTT, ketua BEM Politani Negeri Kupang, Ketua BEM PT IAKN Kupang, Sekretaris BEM PT IAKN Kupang dan beberapa pengurus BEM Nusantara wilayah NTT, sekretaris dinas P3A .(jh wydi)