Kunjungi Sumba Barat Daya, Gubernur VBL Panen Jagung TJPS dan Tinjau Puskesmas Kori

 

SBD;Jejakhukumindonesia.com,Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) pada Senin 6 Maret 2023 memulai kunjungan kerja di 4 Kabupaten yang ada di Pulau Sumba. Pada hari pertama ini, beliau melakukan kunjungan ke Kabupaten Sumba Barat Daya tepatnya di Desa Hameli Ate Kecamata Kodi Utara untuk melakukan panen jagung secara simbolis hasil dari Program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS). 


Di lahan jagung seluas 30 Ha yang dikelola oleh Kelompok Tani Kaddaba Mopir dilaksanakan panen simbolis jagung TJPS Pola Kemitraan oleh Gubernur VBL bersama Bupati Sumba Barat Daya dr. Kornelius Kodi Mete dan juga Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT Lecky F. Koli, serta Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sumba Barat Daya Yohanes Tuka. 


Dalam arahannya, Gubernur menghimbau setiap petani untuk terus giat bersinergi dalam pengembangan Program TJPS Pola Kemitraan yang telah dibangun bersama Pemerintah dan juga Perbankan. 


"Hari ini kita panen jagung di Desa Hamile Ate Kecamatan Kodi Utara Kabupaten Sumba Barat Daya dan ini tentunya menjadi kebanggaan kita bersama dengan membangun TJPS ini hasilnya sangat bermanfaat untuk masyarakat kelompok tani disini," ujar Gubernur. 


"Untuk mendukung kelancaran panen jagung disini, kita akan bantu dengan mesin pemipil jagung sehingga mempermudah para petani. Saya harapkan kita dapat terus menjaga semangat kerja kita sehingga lahan-lahan lain yang masih ada juga dapat kita manfaatkan untuk program TJPS ini," tambah Gubernur.

Pada kesempatan ini, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sumba Barat Daya, Yohanes Tuka menyebutkan, total luas lahan Kabupaten Sumba Barat Daya kini mencapai 41.245 Ha. "Saat ini total secara keseluruhan untuk Program TJPS Pola Kemitraan di Kabupaten Sumba Barat Daya sudah mencapai 41.245 Ha. Tentunya ini adalah bukti kerja yang baik dari semua pihak yang terlibat dan ke depan kami akan terus kembangkan program ini karena sangat memiliki dampak ekonomi untuk para petani kami oleh sebab itu kami akan terus kembangkan di lahan-lahan yang masih kosong," ujarnya. 


Sementara itu, Rafael Radu Bani Ketua Kelompok Tani Kadabba Mopir mengungkapkan, panen kali ini merupakaan panen perdana untuk lahan baru. "Ini adalah panen perdana untuk lahan disini dan hasilnya lumayan baik. Kami juga senang dengan kedatangan Gubernur yang memberikan kami motivasi dan memang kami akui program TJPS ini dapat meningkatkan pendapatan kami sebagai petani jagung," ungkap beliau. 


Di tempat yang sama juga dilaksanakan kegiatan Penandaan dan Pendataan Ternak dengan pemberian tindik (chip) pada ternak kerbau oleh Gubernur NTT dan Bupati Sumba Barat Daya.


Kunjungan Ke Puskesmas Kori

Usai melakukan panen jagung secara simbolis, Gubernur VBL bersama rombongan kemudian mengunjungi Puskesmas Kori. Pada kesempatan tersebut, Gubernur meninjau ketersediaan sarana dan pra sarana pelayanan kesehatan, bagian pelayanan KIA (Kesehatan Ibu dan Anak), Laboratorium, Ruang Rawat Inap, ruang persalinan, ruang nifas, dan UGD serta membahas penanganan stunting yang dilaksanakan. 


Gubernur VBL meminta kepada pihak Puskesmas untuk mendata secara baik kebutuhan terhadap antropometri (alat ukur tinggi badan, berat badan serta lingkar lengan) untuk diberikan kepada Menteri Kesehatan RI agar segera dibantu. 


"Data dengan baik dan secepatnya agar kita bisa informasikan kepada Kemenkes sehingga cepat ditanggapi dan mempercepat pemenuhan kebutuhan bantuan alat antropometri serta sara lainnya. Kemarin Bapak Menteri Kesehatan yang memberi amanat kepada kita pemerintah daerah untuk mendata segera agar secepatnya alat-alat tersebut dapat dipenuhi segera," ujar Gubernur. 


Dalam kesempatan tersebut juga, Gubernur juga menyerahkan bantuan berupa kelambu dan bubuk abate untuk membantu mencegah penyakit malaria. Bantuan tersebut juga diterima langsung oleh Kepala Puskesmas Kori Stepania Maria Goreti Kaka, A.Md.Kep, serta penyerahan PMT (Pemberian Makanan Tambahan) lokal yang ditambahkan serbuk marungga (daun kelor) untuk mengatasi kurang gizi dan KEK (Kekurangan Energi Kronis), adapun jumlah Pemberian Makanan Tambahan disesuaikan dengan sasaran yang akan diintervensi pada wilayah kerja Puskesmas Kori dan sumber pembiayaanya dari Kementerian Kesehatan RI.(*) 



Baca juga